Setelah Istri Sambo Jadi Tersangka…

00-pandapotan silalahi

TOPMETRO.NEWS – SKENARIO kebohongan Irjen Ferdy Sambo, mantan Kadiv Propam Polri benar-benar rontok. Setelah Ferdy Sambo dan rekannya ditetapkan jadi tersangka, giliran sang istri Putri Chandrawathi, Jumat (19/8/2022) ditetapkan sebagai tersangka baru dalam kasus pembunuhan (berencana) Brigadir Joshua Hutabarat alias Brigadir J.

catatan | *PANDAPOTAN SILALAHI

Wanita yang selama sebulan lebih ini bungkam, disematkan status barunya oleh tim khusus Mabes Polri bentukan Kapolri.
Putri, istri Irjen Sambo ikut dijerat pasal pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Sesaat setelah penetapan istri Ferdy Sambo jadi tersangka, banyak netizen seolah puas. Wajar saja, sebulan lebih netizen menunggu reaksi Putri.

Dalam kurun waktu itu, tercatat cuma satu kali Putri muncul ke permukaan setelah Ferdy Sambo diamankan di tempat khusus di Mako Brimob Kelapa II Depok.

Itupun, netizen tak sepenuhnya percaya, bahwa yang muncul dengan mengenakan masker tersebut adalah sosok Putri, istri Sambo.

Tak sedikit netizen menduga-duga, sosok yang muncul di publik adalah seorang wanita yang disebut-sebut mirip dengan salah satu pengacaranya.

Dengan disematkannya status tersangka terhadap Putri, itu artinya kini ada 6 tersangka dalam peristiwa pembunuhan ini.

Menurut polisi, mereka turut melakukan obstruction of justice alias turut menghalangi penyidikan.

Ketua Timsus sekaligus Irwasum Polri Komjen Agung Budi Maryoto yang memimpin jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (19/8/2022) itu menyebut keputusan ini diambil setelah timsus dan Itsus memeriksa 83 orang anggota Polri terkait kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir Yosua yang tewas 8 Juli 2022 tapi dilaporkan 3 hari setelah itu, (11 Juli 2022). Alasannya perayaan Idul Adha.

Nah, dari jumlah itu, ada 35 orang yang direkomendasikan untuk ditempatkan di tempat khusus, baik di Mako Brimob maupun di Mabes Polri.

Keputusan berani tim khusus bentukan Kapolri ini menuai pujian setelah sebelumnya Presiden Jokowi sudah meminta Kapolri agar membuka kasus itu sedetail mungkin, tidak ada yang perlu ditutup-tutupi.

Satu hal lagi, yang perlu saya apresiasi, bahwa perhatian 270 juta pasang mata netizen di seantero jagad raya ini memberi perhatian lebih terhadap kasus ini.

Seandainya Presiden, Kapolri Jenderal Listyo S Prabowo terkhusus netizen tak ‘mengawal’ perkara ini sejak awal, bukan tak mungkin kasus ini menjadi kabur, tidak jelas arahnya. Meski pengacara keluarga keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak letih berkoar-koar menuntut penegakan hukum.

Secara spesifik, keluarga Brigadir J sudah pasti berterimakasih terhadap respons netizen ini.

Tapi sampai di sinikah, peran netizen? Tentu tidak bukan?

Diajukan ke Pengadilan

Dalam waktu dekat, setelah P-21 (red, pemberkasan perkara sudah lengkap) polisi mengajukan kasus ini ke jaksa untuk segera satu per satu tersangka diadili untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya di pengadilan.

Sejatinya netizen perlu mengawal kembali perkara ini manakala para tersangka nantinya ‘dikuliti’ para jaksa dan majelis hakim.

Yah, karena sudah biasa terdengar selama ini, sejahat-jahatnya oknum polisi, justru lebih jahat oknum jaksa atau hakim di pengadilan. Begitulah fakta sebenarnya!

Maka, saya tanpa punya niat menjadi komando berharap netizen harus mengawal terus kasus ini. Mengingat Ferdy Sambo sepertinya masih masih punya power di luar sana. Faktanya, DPR yang notabenenya sebagai wakil rakyat kita pun masih ada kesan berpihak ke Ferdy Sambo. Bilang, Ferdy Sambo tak perlu dinon aktifkan. Rasanya netizen tahu, siapa oknum anggota DPR itu.

Ada Tersangka Lain

Publik hingga kini masih berharap Polri terus mengusut perkara pembunuhan berencana yang mengakibatkan tewasnya Brigadir Joshua Hutabarat alias Brigadir J itu.

Termasuk dugaan keterlibatan petinggi di Polda Metro Jaya. Video antara petinggi itu dengan Irjen Sambo sampai sekarang pun masih ramai bersileweran di media sosial. Mereka berpelukan, bertangis-tangisan bak teletubbies (teletabis).

Penilaian netizen, ini tidak pantas. Dari sisi etika, seorang jenderal bertangis-tangisan, berpelukan dengan seorang pelaku pidana. Terlebih video itu muncul dan viral sesaat setelah Polres Jakarta Selatan mengumumkan kasus pelecehan seksual yang disebut dilakoni almarhum Brigadir J terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Chandrawathi. Tapi untunglah sang Kapolres berpangkat Kombes itu sudah dicopot, karena menurut polisi mengarang cerita.

Tak pelak lagi, seruan ‘tangkap sang jenderal’ pun sempat menjadi trending topik di twitter.

Entah kenapa, hingga kini sang jenderal masih aman-aman saja, meski terendus isu dirinya sedang diperiksa timsus.

Satu lagi, sosok staf ahli atau apalah namanya yang sudah mengundurkan diri itu pun, hingga kini belum jelas nasibnya. Memang, polisi mengaku sedang mengusut keterlibatannya. Hmmm.

Uang 800 M dan Properti Milik Korban Disita

Publik pun kini seolah dikagetkan setelah timsus menggeledah rumah Irjen Sambo baru-baru ini. Hasil penggeledahan itu, ditemukan uang senilai 800 miliar, sebagian besar dalam bentuk Dollar Singapura. Dari hasil sitaan itu, ditemukan pula properti milik Brigadir J berlumuran darah. Begitupun dengan sepatu dan baju Irjen Sambo yang disebut-sebut dikenakan saat mengeksekusi korban.

Sejatinya, timsus pun harus mengumumkan ke publik temuan-temuan itu. Ini penting untuk menjawab rasa penasaran publik. Benarkah timsus menemukan uang sebanyak itu? Kalau benar, duh! Kita pasti bertanya-tanya, dari mana duit ber- ‘ember-ember’ itu? Pantas untuk ditelusuri lebih dalam lagi. Jangan-jangan benar, ada kaitannya dengan Satgassus pimpinan Irjen Sambo yang sudah dibubarkan itu.

Sejujurnya masih banyak kejanggalan-kejanggalan yang semestinya dijawab timsus. Kita berharap agar timsus tetap jujur, bekerja sesuai arahan Kapolri, berdiri di atas rel kebenaran untuk menuntaskan kasus ini. Toh, ini penting untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga sekaliber Polri. Semoga! (***)

Penulis | wartawan topmetro.news, penikmat masalah-masalah sosial perkotaan.

Related posts

Leave a Comment